Senin, 04 Juni 2012

 
 BAB 1
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Seperti halnya konsep masyarakat, konsep agama pun mengandung dua makna, yaitu makna static dan makna dinamik. Makna static diorientasikan untuk menunjukan religi sebagai system social agama secara formal misalnya Islam, Kristen, Hindu, dan Budha. Sedangkan makna dinamik sifat semangat keagamaan. Aspek dinamis ini selain bersifat subjektif (personal) sesuai dengan keagamaan dan penghayatannya masing-masing, juga tidak selamanya terkait dengan agamanya secara formal. Konsep dinamis ini disebut pula dengan istilah religiusitas atau spiritualitas.

1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apasaja yang harus diperhatikan seorang tenaga kesehatan dalam memberi suatu tindakan?

1.3. Tujuan Penulisan
    Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah sosiologi yang membahas tentang aspek agama dalam kesehatan.

1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang aspek  agama dalam kesehatan guna menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.







BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Aspek Agama dalam Kesehatan
Prisip dan kode etik sudah tidak ada perbedaan pendapat. Tampaknya dengan mudah untuk memahami tuntutan profesionalitas tenaga medis tersebut. Namun dari sisi lain, jika diliat dari sisi kewajiban, seorang tenaga medis adalah menghargai pasien. Dengan kata lain seorang tenaga medis perlu menjunjung tinggi hak-hak pasien , termasuk hak untuk dihargai pemahaman keagamaannya.
Ada dua hal penting yang harus dipahami oleh para tenaga kesehatan. Pertama, penerapan teori kebutuhan (necessity) dalam pertolongan kesehatan, yaitu tindakan terbaik untuk kepentingan pasien bukan berdasarkan pandangan dokter , melainkan berdasarkan kepentingan atau pandangan klien. Kedua, setiap tenaga kesehatan (khususnya dokter) memiliki kewajian untuk menghargai hak pasien untuk memegang teguh ajaran agama.
    Menurut Alethea Kraster bahwa penyakit ada tiga jenis, yaitu:
1.    Penyakit yang disebabkan oleh nature.
2.    Penyakit yang disebabkan oleh pengaruh magis.
3.    Penyakit yang disebabkan oleh spirit.
Sepandapat dengan pemikiran seperti ini, Ibn Qayyim al-Jawjiyyah, ppenyakit dibagi menjadi dua yaitu penyakit hati dan penyakit badan. Penyakit hati ada dua kelompok, yaitu (1) penyakit ragu dan was-was, serta (2) peyakit hasrst dan menyeleweng.
  

BAB 3
PENUTUP


3.1. Simpulan
Dari tinjauan pustaka di atas penulis menyimpulkan bahwa bila mengingat lode etik, baik kde etik kedokteran maupun kode etik keperawatan, untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan tidak terpengaruh oleh perbedaan agama, suku, ras, dan adat istiadat. Artinya, dalam proses pelaksanaan pelayanan kesehatan ini tenaga medis tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap pasien.

3.1. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA


Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer