Rabu, 30 Mei 2012

Prinsip Penggunaan Obat Pada Penyakit Hati.



FARMAKOLOGI
PRINSIP PENGUNAAN OBAT PADA PENYAKIT LIVER DAN CONTOH OBAT YANG DIGUNAKAN SERTA DOSIS YANG DIBERIKAN





Disusun  oleh :  kelompok IV
1.      Anisa
2.      Riki Yandi
3.      Dinar M. C
4.      Hairin
5.      Diana


YAYASAN  EKA  HARAP   PALANGKARAYA
SEKOLAH  TINGGI  ILMU  KEPERAWATAN
PRODI  DIII  KEPERAWATAN
2011

KATA PENGANTAR
          Puji  syukur  penulis penjatkan  Ke-Hadirat   Tuhan Yang Maha Esa , atas Kasih dan rahmat- Nya maka  penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Prinsip pengunaan obat pada penyakit liver dan contoh serta dosis yang diberikan”.
     Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
     Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini ,  Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan .


Palangka Raya   Mei  2012
                                                                                                       
                                                        
             Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perawat mempunyai peran  dan fungsi yang penting dalam dunia kesehatan karena merupakan  perantara dokter yang berhubungan langsung dengan pasien  dan membantu dan melayani  berbagai kebutuhan pasien, salah satunya adalah dalam terapi medis dan cara penberian obat kepada pasien. Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada pasien dan lebih mengetahui tenytang keadaaan pasien  sampai pda keluhan-keluhan pasien. Perawat memiliki peran yang utama daqlam meningkatkan dan mempertahan kan dengan mendorong pasien yang menderita penyakit liver dalam pengobatan yang diberikan dengan tujuan  terapiutik atau menyembuhkan. Obat dapat diklafikasi melalui  beberapa cara, antara lain berdasarkan bahan kimia penyusuna, efek yang ditimbulkan oleh tubuh manusia.

1.2.Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membantu mahasiswa memahami bagaimana prinsip pengunaan obat pada penyakit liver dan contoh obat yang digunakan serta dosis yang diberikan.

1.3.Manfaat penulisan
Manfaat penulisan makalah, untuk membantu mahasiswa lebih memahami prinsip pemberian obat yang digunakan serta dosis yang diberikan





BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Penyakit Hati
Hati adalah organ yang utama untuk metabolisme obat. Pada sebagian besar obat, proses ini proses ini merupakan tahap inaktivasi. Sebagian besar metabolik inaktif kemudian diekresikan oleh ginjal. Proses konversi biasanya mengubah obat dari senyawa yang relatif larut-lemak menjadi subtansi yang lebih larut air. Fungsi hati tidak dapat dikuantifikasi semudah fungsi ginjal; sehingga sulit untuk memproduksi dosis yang tepat pada pasien disfungsi hati hanya dengan uji laboratorium. Di samping itu, tampaknya hanya diperlukan kadar fungsi hati yang minimal untuk menyelesaikan metabolisme obat.
Pasien yang mengalami ikterus berat atau memiliki serum protein yang sangat rendah (terutama albumin) dapat diduga mengalami masalah dalam memetabolis obat. Pasien alkoholik kronik beresiko mengalami masalah tersebut. Pada penyakit hati tingkat lanjut, absorbsi obatmungkin mengalami kerusakan sekunder akibat kongesti vaskuler portal. Obat-obat yang perlu diaktivasi oleh hati, juga harus dihindarkan pada pasien gangguan fungsi hati berat. Hati memiliki banyak enzim yang membantu dalam metabolisme obat. Dengan meningkatnya penggunaan berbagai obat, penyakit hati obat-induced telah menjadi sangat umum. Gejala mungkin atau mungkin tidak sama dengan penyakit hati lainnya. Bila gejala-gejala mirip, menjadi sulit untuk memahami apakah gejala disebabkan oleh penyakit atau obat. Obat-induced penyakit hati dapat diklasifikasikan sebagai diprediksi dan tak terduga.




2.2. Prinsip Penggunaan Obat Pada Penyakit Hati.
Prinsip-prinsip penggunaan obat pada penyakit hati yaitu:
1.      Pilih obat yang eliminasinya melalui ginjal.
2.      Hindari obat-obat yang dapat mendepresi SSP (terutama morfin), deuretik kuat, obat-obat yang dapat menyebabkan konstipasi.
3.      Gunakan dosis yang lebih rendah, terutama untuk obat-obat yang eliminasinya melalui hati.
4.      Sesuaikan dosis dengan kondisi klinis penderita.

2.3. Dosis Yang diberikan pada penyakit liver
Komposisi
Setiap 1 ml Lamivudine  mengandung HBsAg 20 mcg yang diabsorbsi pada Aluminium hidroksida 0,5 mg. Setiap  0,5 ml mengandung HBsaG 10 mcg yang terabsorbsi pada Aluminium hidroksida 0,25 mg. Seluruh  formulasi mengandung Thimerosal 0,01 w/v% sebagai pengawet.
Dosis dan cara pemberian
Dapat disuntikkan secara intramuskuler, tidak disuntikkan secara intravena atau intracutan . Dosis untuk dewasa (>10 tahun ) 1,0 ml sedangkan untuk bayi/anak (<10 tahun) 0,5 ml. pada anak / dewasa > 1 tahun sebaiknya disuntikkan pada otot deltoid. Dosis ini terdiri dari 3 dosis yaitu intramuskuler dengan jadual 0-1-6 bulan.





BAB 3
PENUTUP

3.1. Simpulan
Dari tinjauan pustaka diatas penulis menyimpulkan bahwa dalam memilih obat pada pasien yang mengalami gangguan pada hati (liver) harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.      Pilih obat yang eliminasinya melalui ginjal.
2.      Hindari obat-obat yang dapat mendepresi SSP (terutama morfin), deuretik kuat, obat-obat yang dapat menyebabkan konstipasi.
3.      Gunakan dosis yang lebih rendah, terutama untuk obat-obat yang eliminasinya melalui hati.
4.      Sesuaikan dosis dengan kondisi klinis penderita.

3.2. Saran
     Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk ke depannya.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer